PENDAHULUAN
Hadis merupakan
sumber kedua setelah al Qur’an. pada masa nabi hadis belum ditulis dan
dibukukan secara resmi. Nabi menyampaikan hadis kepada para sahabat dengan
menggunakan lisan lalu dihafalkan. Bahkan kegiatan menulis hadis hampir tidak
ada di samping ada pelarangan penulisan hadis karena ditakutkan akan tercampur
dengan al Qur’an. Namun banyak kalangan sahabat justru menulis hadis untuk
pribadi. Peran sahabat ini sangatlah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
hadis pada masa ke masa. Sahabat adalah orang yang menyaksikan dan bertemu
langsung dengan Nabi. Maka penting kiranya kita mengetahui sejarah atau
biografi singkat tentang pasa sahabat-sahabat nabi yang telah menyebarkan hadis
ke berbagai daerah. Oleh sebab itu, bermunculan kitab-kitab yang mengulas tentang
sahabat, salah satumya sebuah kitab yang ditulis oleh ulama hadis terkenal
yaitu imam Al Hafidz Ibnu Hajar Asqalani.
Pada kitab yang berjudul al Ishabah fii Tamyiiz As Shahabah,
karya Al hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani ini, penulis akan memaparkan tentang
biografi Ibnu Hajar, motivasi atau latar belakang penulisan kitab, metodologi
penulisan, sistematika penulisan, kelebihan dan kekurangan, komentar ulama
terhadap Ibnu Hajar Asqalani serta kitabnya yang memuat tentang Sahabat
periwayat hadis.
A.
Biografi Ibnu Hajar Al-Asqalani
Nama lengkapnya Syihabuddin Abu al-Fadl bin Ali bin Muhammad bin
Muhammad bin ‘Ali bin Mahmud bin Ahmad. Gelar beliau yaitu Syihabuddin dan
kunyah beliau yaitu Abu Al-Fadl. Beliau lebih dikenal dengan nama Ibnu Hajar.[1]
Beliau lahir pada tahun 773 H dan wafat pada tahun 857 H.[2] Beliau
banyak berguru, seperti pada as-Syuyukh al-Qiraat misalnya, Muhammad bin
Muhammad bin Muhammad ad-Damsyiqi al-Jaziri.[3]
Kemudian as-Syuyukh al-Fiqh semisal ‘Umar bin Ali bin Ahmad,[4]
dan masih banyak lagi kepada siapa beliau telah h berguru. Kemudian murid-murid
beliau yaitu Ibrahim bin Ahmad Al-Jibrati, Ibrahim bin Ali bin Ahmad bin Ismail
al-Qalqasyandi, Ahmad bin Ismail bin Muhammad bin Ahmad, Ismail bin Umar
al-Alawi.[5]
Beliau banyak mengarang kitab salah satunya, Taqrib at-Tahdzib.[6]
B.
Deskripsi kitab
Kitab Al Ishabah fii tamyiiz As Shahabah adalah karya Al hafidz
Ibnu Hajar Asqalani. Kitab ini merupakan salah satu kitab hadis yang memuat
nama-nama sahabat yang meriwayatkan hadis dari Rasulullah. Jumlah biografi yang tercantum dalam kitab hadis ini adalah
12.267 biografi. 9.477 diantaranya perawi yang dikenal sebagai laki-laki, 1.268
biografi yang di kenal dengan kunyah dan 1.522 biografi dari nama serta kunyah
wanita.[7]
Kitab ini di tahqiq oleh dua orang ulama besar
yaitu Syeikh ‘Adil Ahmad Abdul Maujud dan syeikh Ali Muhammad Mu’awwad. Kitab
ini di terbitkan oleh Daarul Kitab Ilmiyyah di Beirut lebanon.[8] Kitab ini di awali dengan Muqaddimah para pentahqiq yang sangat mendalam
sampai 146 halaman sedangkan muqaddimah sang penulis hanya 24 halaman saja.
Disini memperlihatkan bahwa dalam kitab ini banyak dilakukan pentahqiqkan oleh
kedua syeikh tersebut.[9]
Muhaqqiq
memulai dengan sebuah pertanyaan siapa itu sahabat menurut ulama Ushul dan ulama hadis beserta syarah pengertian dari sahabat.
“Sahabat
adalah orang yang bertemu dengan nabi dan beriman dengannya serta mati dalam
keadaan Islam. Yang dimaksud dengan bertemu disini adalah pernah semajelis
dengan beliau baik lama atau sebentar, yang meriwayatkan dari beliau atau
tidak, yang ikut berperang atau tidak”. [10]
Mushannif mengkategorikan siapa saja
yang disebut dengan sahabat. Beliau membagi menjadi menjadi 4 kategori, dua
kategori pertama adalah sahabat dan dua terakhir bukan merupakan sahabat.
a.
Sahabat
yang bertemu dengan Nabi dan mati dalam keadaan beriman
b.
Anak-anak
(sahabat kecil) yang lahir pada zaman Nabi dan ia belum mumayyiz. Mushannif
berhusnuzhan bahwa anak-anak tersebut pernah dibawa oleh ayahnya untuk bertemu
dengan Nabi
c.
Golongan
mukhadramun yang hidup pada masa jahiliyyah. Sebagian dari mereka ada yang
masuk Islam ada yang tidak. Walauapun ia telah masuk Islam namun ia tidak
sempat bertemu dengan Nabi
d.
Orang-orang
yang dianggap sahabat namun sebenarnya ia bukanlah seorang sahabat.[11]
muhannif
juga menjelaskan tentang apa itu sunnah dan lain sebagainya mengenai sahabat.[12]
Mushannif memulai:
1. pasal pertama yaitu mengenal sahabat
a.
khabar
mutawatir
b.
khabar
masyhur
c.
adanya
pengakuan dari sahabat itu sendiri
d.
adanya
pengakuan dari tabi’in[13]
2.
pasal kedua cara mengenal keadaan seorang sahabat
3.
pasal
ketiga menjelaskan keadaan sahabat dari sisi ‘adilnya.
Ulama sepakat bahwa sahabat seluruhnya adil[14]
Dalam
kitab ini dibagi menjadi 3 bab :
a. biografi Sahabat yang dikenal laki-laki,
b. biografi berdasarkan kunyah
c. biografi perawi wanita dan kunyah
perawi wanita.[15]
Satu persatu dari tiga tersebut di mulai dari huruf alif dan diakhiri
dengan huruf yaa. Biografi perawi yang di kenal laki-laki dari jilid 1 sampai
jilid 6, biografi berdasakan kunyah terdapat di jilid 7 dan biografi wanita dan
kunyah pada jilid terakhir yaitu jilid 8.
Biografi
sahabat yang termuat dalam kitab ini yaitu:
a. Nama lengkap sahabat
b. Tahun lahir dan wafat
c. Keterangan singkat kehidupan perawi
d. Penjelasan asal usul kunyahnya
e. Murid-muridnya
f. Hadis-hadis beserta sanad
g. Terdapat ayat-ayat al-Qur’an
h. Penilaian Abu Hatim
i.
Komentar
para ulama terhadap perawi
j.
Terdapat jarh wa ta’dil
C.
Sistematika Kitab
Dalam kitab Al-Ishabah
fii Tamyiz Ash-Shahabah yang termuat sebanyak 8 juz kemudian disusun secara sistematis
menurut huruf hijaiyyah. Setiap huruf Hijaiyah tersebut terbagi menjadi 4 kategori sahabat yang
telah disebutkan sebelumnya yaitu dua kategori pertama adalah sahabat dan dua
terakhir bukan sahabat. Penulisan sahabat dalam buku ini juga dibedakan antara bab sahabat laki-laki dan wanita.
Pada jilid satu termuat muqaddimah tahqiq yang menjelaskan mengenai
konsep seputar sahabat, biografi musonnif, dll. Kemudian muqaddimah musonnif
lalu dilanjutkan dengan pemaparan nama
para sahabat laki-laki yang bermula dengan huruf alif, pertama kali
disebutkan adalah sahabat Abi Lahm al-Ghifari.[17]
Kemudian pada jilid ini berakhir pada huruf ha dengan sahabat
yang bernama Haritsah bin Wahb al-Khuza’iy[18]
Pada Jilid dua dimulai dengan huruf ha dengan sahabat yang
bernama Hazim bin Harmalah[19]
Dan diakhiri dengan huruf za dengan sahabat yang bernama
Zaid bin Wab al-Juhanniy[20]
Pada jilid ketiga diawali dengan huruf sin yang muhmalah dengan
sahabat yang bernama sabid bin Abi Humaidloh[21]
Dan diakhiri dengan huruf ‘Ain yang muhmalah dengan sahabat
yang bernama ‘Abayah[22]
Pada jilid keempat diawali dengan huruf ‘ain yang muhmalah dengan
sahabat yang bernama Abdullah bin Abi bin Kholaf al-Qurasyi al-Jumhiy[23]
Dan diakhiri dengan huruf huruf ‘ain yang setelah huruf ya dengan
sahabat yang bernama ‘Uyainah bin ‘Aisyah al-Mazziy[24]
Pada jilid kelima dimulai dengan huruf ‘ain dengan sahabat yang
bernama ‘Ashim bin ‘Urwah bin Mas’ud al-Tsaqafiy[25]
Dan diakhiri dengan huruf mim dengan sahabat yang bernama Mulham Abu Sakinah[26]
Pada jilid keenam diawali dengan huruf mim pembahasan terakhir
dengan sahabat yang bernama Muhammad bin Aswad bin Kholaf bin Bayadloh
al-Khuzaiy[27]
Dan diakhiri dengan huruf ya dengan sahabat yang bernama Yunus
al-Ashoriy al-Dzofari[28]
Pada jilid ketujuh khusus bab yang menerangkan kunnyah yang diawali
dengan huruf Hamzah kemudian huruf ba, ta sampai ya.[29]
Dan diakhiri dengan huruf ya yakni Abu Yazid bin Abi Maryam[30]
Pada jilid kedelapan berupa bab yang menerangkan perawi perempuan
yang diawali dengan huruf alif dengan nama Asiyah binti Harits al-Sa’diyyah
kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kunnyah para perawi perempuan berdasarkan
huruf hijaiyyah pula.[31]
Dan diakahiri dengan huruf ya dengan nama Yusairoh[32]
Kemudian dilanjutkan dengan kunnyah yang tersusun secara alfabetis[33]
D.
Metodologi Penulisan
Metode penulisan dari biografi sahabat di dalam kitab al-Ishabah
fi Tamyiz ash-Shahabah yaitu Ibnu
Hajar terlebih dahulu menuliskan pada jilid yang pertama dengan menuliskan
siapa saja yang meriwayatkan hadis dari sahabat tersebut,[34]
seperti:
Lalu beliau ada yang menuliskan biografi dengan penyebutan sanad
hadis yang berkaitan,[35]
seperti:
Biografi tanpa penyebutan sanad hadis tetapi lansung nama dan
komentar ulama,[36]
seperti:
E.
Penilaian Ulama terhadap Kitab
Dalam kitab ini terdapat pendapat mengenai kitab ini yang penulis
peroleh pada permulaan kitab:
Abdul FatahAabu Sannah mengatakan kitab ini merupakan kitab karangan
Ibnu Hajar al-Asqalani seorang sejarawan yang kuat, ensiklopedia pengetahuan Islam,
pentahqiqan kitab ini telah banyak muncul tetapi beliau lebih senang
menyandarkan pada pentahqiqan Ali Muhammad Muawidl dan ‘Adil Abdul Maujud.[37]
Jum’ah Thohir an-Najar mengatakan mengetahui sahabat secara
gamblang tidak cukup dari mempelajari hadis nabawi. Kitab ini mengandung kumpulan
biografi dari kitab sebelumnya yang memuat lebih dari 10.000 biografi beserta
klasifikasi yang baik yang memudahkan pencarian.[38]
F.
Kelebihan
dan Kekurangan
Kelebihann
a. Sangat sistematis sehingga dengan mudah mencari nama sahabat
b. Memuat kunyah-kunyah sahabat
laki-laki dan perempuan
c. Adanya penjelasan mengenai siapa itu sahabat beserta syarahnya
d. Terdapat perawi wanita dan diurutkan dengan alfabetis
Kekurangan
a.
Nama sahabat terulang pada kunyah
b.
Biografi perawi tidak lengkap
c.
Banyak keterangan tentang nama lengkap saja tanpa
memuat yang keterangan yang lain
d.
Rawi yang meriwayatkan hadis tersebut seorang
tabiin yang dianggap sahabat
e.
Rawi yang dianggap berbeda padahal orang yang
sama
f.
Ada Sahabat yang mati sebelum Nabi meenjadi
rasul
g.
Terdapat nama-nama sahabat yang hilang
G.
Kesimpulan
Kitab Al Ishabah Fii Tamyiz As Shahabah merupakan kitab
hadis karangan Ibnu Hajar yang cukup fenomenal
dan menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin meneliti status perawi hadis terkhusus perawi pada kalangan sahabat. Kitab hadis ini memuat beribu-ribu perawi hadis
yaitu Jumlah biografi yang tercantum
dalam kitab hadis ini adalah 12.267 biografi. 9.477 diantaranya perawi yang
dikenal sebagai laki-laki, 1.268 biografi yang di kenal dengan kunyah dan 1.522
biografi dari nama serta kunyah wanita. Namun tidak semua berstatus sahabat karena Ibnu Hajar
telah membaginya menjadi 4 kelompok, dua pertama berstatus sebagai sahabat
sedangkan dua terakhir bukanlah sahabat. Namun kekurangan dari kitab ini adalah
data dari perawi tersebut belum begitu lengkap.
Daftar Pustaka
Al- Asqalani, Ahmad bin Ali bin Asqalani. 2012. Al-Ishabah fii
Tamyiiz Ash Shahabah. Beirut: Daar Al Maktabah Ilmiyyah
As-Sakhawi, Syamsuddin Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad. 1999.
Al- Jawahir wa Ad-Durar fi Tarjamah Syaikh Al-Islam ibnu Hajar. Beirut:
Dar Ibn Hazm.
Ath-Thahan, Mahmud. Ushul at Takhrij wa Dirasah al Asanid. Beirut:
Maktabah Al Ma’arif
[1]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah (Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, 1995) hlm. 90. Lihat juga
Syamsuddin Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad As-Sakhawi, Al-Jawahir wa
Ad-Durar fi Tarjamah Syaikh Al-Islam Ibn Hajar (Beirut: Dar Ibn Hazm, 1999)
hlm. 101
[2]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 5.
[3]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 103.
[4]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 104.
[5]Syamsuddin Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad As-Sakhawi, Al-Jawahir
wa Ad-Durar fi Tarjamah Syaikh Al-Islam Ibn Hajar, hlm. 1064
[6]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 108.
[7] Mahmud ath Thahan, Ushul at Takhrij wa
dirasah al Asanid, (Beirut: maktabah Al Ma’arif), hlm. 150-151.
[8] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 1.
[9] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 7-153.
[10] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 7-18.
[11] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 10.
[12] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 19.
[13] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 160-162.
[14] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 162-163.
[15] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 153.
[16] Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 167.
[17]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 167.
[18]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 708.
[19]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 3.
[20]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm.
[21]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm 3.
[22]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 514.
[23]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 3.
[24]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 641.
[25]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 3.
[26]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 584.
[27]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 3.
[28]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 570.
[29]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 3.
[30]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 383.
[31]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 3.
[32]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 352.
[33]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 354 dan 492.
[34]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 167.
[35]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 184.
[36]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 550.
[37]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 5.
[38]Ahmad bin Ali bin Hajar Al-Asqalani, Al-Ishabah fi Tamyiz
Ash-Shahabah, hlm. 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar